Buka Secara Resmi Pendidikan Pembentukan Bintara Polri, Kapolda NTT : Kita Berharap Masuk 249 Keluar Juga 249
Hari ini merupakan suatu kebanggaan bagi Polda NTT, dimana sebanyak 249 calon Bintara Polri siap mengikuti pendidikan di SPN Polda NTT selama lima bulan kedepan
Hal ini diungkapkan oleh Kapolda NTT Irjen Pol Drs. Setyo Budiyanto, S.H., M.H setelah membuka secara resmi Pendidikan Pembentukan Bintara Polri Gelombang I Tahun Anggaran 20222 di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda NTT, Oebobo, Kota Kupang, Selasa (8/2/2022).
"Jadi selama 5 bulan mereka akan mendapatkan pelatihan dan pendidikan baik itu, berdifat jasmani, intelektual dan moril. Semua yang sudah diprogramkan oleh SPN sesuai dengan instruksi dari Kalemdiklat Polri itu akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya", ungkap Jenderal Bintang Dua ini.
Ia berharap pelaksanaan pendidikan Pembentukan Bintara Polri gelombang I di SPN Polda NTT ini berjalan lancar dan sukses.
"Mudah-mudahan lancar, kita memohon doa dari semua pihak bahwa pelaksanaan pendidikan ini bisa berjalan dengan baik, tidak ada halangan. Masuk 249, keluar juga 249", harap Irjen Pol Drs. Setyo Budiyanto, S.H., M.H.
Terkait masih kurangnya anggota Polri dibandingkan dengan jumlah Polsek yang ada di wilayah Polda NTT, Kapolda NTT menjelaskan bahwa, Polri secara bertahap akan melakukan upaya rekrutmen anggota Polri yang mana tahun ini dilakukan secara dua gelombang.
"Ini kan ada dua tahapan. jadi ini merupakan gelombang pertama yang hari ini pembukaan, nanti setelah 5 bulan kemudian penutupan baru nati ada gelombang kedua.
Tentu kalau kita membandingkan dengan jumlah Polsek, dengan jumlah anggota apalagi dengan kondisi geografis Polda NTT yang sedemikian luas dengan daerah kepulauan tentu masih kurang, tapi kita melaksanakan program yang disesuaikan dengan anggarannya juga, tidak bisa kemudian kita memaksa harus saat ini juga", jelasnya.
"Ini akan secara bertahap jadi kalau sekarang itu saya yakin Mabes Polri sudah memperhitungkan kebutuhan anggota Polri yang ada di Polda NTT ini, sehingga secara nasional dilaksanakan program dua gelombang. Itu sudah sangat-sangat mendukung dibandingkan hanya satu gelombang saja. Dengan jumlah 249 tentunya akan kita tempatkan sesuai dengan kebutuhan", tandasnya.