Pimpin Penandatanganan Pakta Integritas Penerimaan Calon Akpol, Bintara dan Tamtama, Irwasda Polda NTT: Laporkan Jika Ada Penyimpangan di Lapangan
Irwasda Polda NTT Kombes Pol. Zulkifli, S.S. TmK., S.H., M.M. memimpin kegiatan Pengambilan Sumpah dan Penandatanganan Pakta Integritas Penerimaan Akpol, Bintara dan Tamtama Polri, Selasa (18/3/23).
Hadir juga Karo SDM Polda NTT Kombes Pol Satrya Husada, SIK dan perwakilan orang tua dan calon siswa.
Selain sebagai bentuk komitmen moral antara para peserta uji dan panitia untuk mewujudkan tata kelola seleksi yang transparan, akuntabel, efektif dan efisien, serta bebas dari KKN, pengambilan sumpah dan penandatanganan pakta integritas ini memiliki makna yang sangat penting dalam proses penerimaan anggota Polri Baik Taruna/i Kepolisian (Akpol), Bintara dan Tamtama Polri Gelombang II TA. 2023 panda Polda NTT.
Irwasda Polda NTT menyebutkan kalau pada tahun 2022 penerimaan Akpol, bintara dan Tamtama dilakukan terpisah tapi di tahun 2023 disatukan dan terpadu. Seleksi administrasi dilakukan di Sub Panda di Polres jajaran.
Sementara seleksi kesehatan I dan II psikologi, ujian akademik serta jasmani dilakukan di Polda dengan sistem one day service dan peserta langsung mengetahui hasil tes.
Diingatkan bahwa proses seleksi diawasi oleh pengawas internal (Itwasda dan Propam) serta pengawas eksternal dari AJI, IDI, Dinas Kependudukan, Dinas Pendidikan, Himpsi, BNN Provinsi NTT dan FKPT NTT.
Sebagai bentuk transparansi maka panitia membuka hotline whatsapp pada nomor 085773760016 untuk tingkat pusat dan hotline pengaduan 082312430553 untuk Polda NTT.
"peserta bisa memberi masukan, kritik dan saran sehingga penerimaan Polri berjalan dengan bersih dam jujur. Berikan informasi jika ada yang menjanjikan kelulusan kepada peserta," tegas Irwasda.
Kepada peserta seleksi dan orang tua, Irwasda berpesan agar mempersiapkan diri dengan berlatih dan tidak percaya dengan bujuk rayu orang atau calo karena hasil ditentukan oleh peserta.
Irwasda mencontohkan kalau sudah ada yang ditangkap dari anggota Polri dan warga sipil karena meminta uang kepada peserta seleksi.
"Jangan sampai terjadi. Jika ada yang minta uang dalam bentuk apapun dan untuk apapun agar dilaporkan. Laporkan jika ada pelangggaran," tegas Irwasda.
Ia minta agar peserta menyiapkan mental, berlatih, belajar dan berupaya karena tanpa latihan dan belajar maka tidak akan ada hasil yang baik.
Bagi panitia penerimaan, Irwasda berharap agar melaksanakan kerja dengan prinsip BETAH.
"Pengawas agar mengawasi ketat dengan aturan yang berlaku. Publikasikan setiap tahapan seleksi agar seluruh proses bisa diketahui masyarakat," tandasnya.