Bakti Kesehatan Polri di Posko Pengungsian Bantu 1.115 Pengungsi Korban Erupsi Gunung Lewotobi

Bakti Kesehatan Polri di Posko Pengungsian Bantu 1.115 Pengungsi Korban Erupsi Gunung Lewotobi

Flores Timur — Polri terus hadir di tengah masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki melalui bakti kesehatan yang dilakukan di enam posko pengungsian di Kabupaten Flores Timur, Kamis (14/11/2024). Kegiatan ini dimulai sejak pukul 08.00 hingga 18.00 WITA di Posko Pengungsian Konga, Knada/Kobasoma, Lewoingu/Aputobi, Lewolaga, Bokang, dan Illegerong. Bakti kesehatan ini dilakukan untuk memastikan kebutuhan medis bagi para pengungsi terpenuhi di tengah kondisi darurat.

Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat utama Polri, termasuk Astama Ops Polri Komjen Pol. Verdianto Iskandar Bitticaca, Aslog Kapolri Irjen Pol. Raden Prabowo Argo Yuwono, S.I.K., M.Si, dan Kapusdokkes Polri Irjen Pol. Dr. dr. Asep Hendradiana, Sp.An-TI., Subsp.T.i(K), M.Kes.

Personel medis yang bertugas terdiri dari Pusdokkes Polri dengan 6 dokter dan 2 perawat, Biddokkes Polda NTT dengan 14 personel (2 dokter, 8 paramedis, dan 4 driver), serta 5 personel TNI AL di Posko Knada. Masing-masing posko juga dilengkapi dengan tenaga medis dari Dinas Kesehatan setempat dan relawan kesehatan, memberikan pelayanan kesehatan langsung di lokasi.
Menurut Kabiddokkes Polda NTT, AKBP dr. Hery Purwanto, Sp.B., Med., total pasien yang dilayani pada bakti kesehatan kali ini mencapai 1.115 orang, mencakup berbagai layanan medis. “Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Polri untuk memastikan para pengungsi mendapatkan layanan kesehatan yang mereka butuhkan. Kami hadir untuk memberikan perawatan bagi pengungsi yang mengalami berbagai keluhan, dari ISPA, nyeri otot, hingga kondisi yang lebih serius,” ujarnya.

Di Posko Konga, tercatat sebanyak 246 pasien menerima layanan kesehatan, dengan keluhan utama berupa batuk, pilek (ISPA), dan nyeri otot. Sebanyak 96 anak mendapatkan pemeriksaan kesehatan, dan masker serta vitamin dibagikan kepada para pengungsi.

Posko Knada/Kobasoma mencatat jumlah pasien terbanyak, yaitu 507 orang. Selain layanan poli umum dan penyakit dalam, posko ini juga melayani ibu hamil dan pasien dengan luka yang memerlukan perawatan bedah. "Keluhan kesehatan di posko ini sebagian besar terkait ISPA dan tekanan darah tinggi, mengingat kondisi pengungsian yang padat dan rentan,” jelas AKBP dr. Hery.

Di Posko Lewolaga, sebanyak 115 pengungsi menerima pemeriksaan kesehatan, sementara di Posko Lewoingu/Aputobi tercatat 76 pasien yang ditangani. Di Posko Bokang, pelayanan kesehatan diberikan kepada 86 pasien, termasuk ibu hamil, dengan keluhan utama batuk, pilek, dan gatal kulit. Di Posko Illegerong, tercatat 85 pasien dengan keluhan umum seperti asam urat dan pusing.

Selain pemeriksaan kesehatan, para pengungsi juga menerima masker, vitamin, dan obat-obatan sesuai resep dokter. Tercatat ada beberapa kasus yang memerlukan evakuasi medis lebih lanjut, terutama ibu hamil dan pasien dengan keluhan berat.

AKBP dr. Hery menambahkan bahwa stok obat-obatan di semua posko mencukupi berkat dukungan tambahan dari Pusdokkes Polri. “Kami pastikan bahwa layanan kesehatan tetap berjalan maksimal di setiap posko. Kami akan terus berkoordinasi untuk menambah suplai obat dan memastikan semua kebutuhan medis terpenuhi,” ungkapnya.

Bakti kesehatan ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan dan dukungan kesehatan bagi para pengungsi di tengah kondisi darurat akibat erupsi Gunung Lewotobi, dengan Polri siap terus mendampingi masyarakat sampai kondisi kembali aman.