Masyarakat Ruilak Blokir Jalan, Kapolres Alor Turun Bernegosiasi
Tribratanewsalor.com, Warga di wilayah Ruilak, Kelurahan Welai Barat, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, Provinsi NTT pada Jumat 7 Januari 2022 melakukan aksi pemblokiran jalan di wilayah tersebut. Aksi ini berlangsung dari pagi hari hingga siang hari.
Warga melakukan aksi ini sebagai bentuk protes karena belum adanya alat berat di wilayah tersebut untuk membersihkan material yang tertumpuk di sungai di wilayah itu akibat banjir besar yang terjadi pada Senin dan Selasa (4 dan 5 Januari 2022).
Aksi blokir jalan ini persisnya dilakukan di jembatan Ruilak, sehingga otomatis kendaraan yang ada dari arah Moru di Kecamatan Alor Barat Daya (ABAD) dan Kecamatan ABAD Selatan maupun dari arah Kota Kalabahi, Ibu Kota Kabupaten Alor tidak dapat dilewati saat aksi itu berlangsung.
Warga menggunakan material batang dan ranting kayu menutup badan jalan jembatan tersebut. Dalam aksi ini terlihat warga mentolerir sejumlah kendaraan seperti Ambulance, tangki BBM dan Air Bersih, dapat melintasi jembatan itu. Namun kendaraan yang lain tidak diperkenankan lewat.
Setelah mendengar informasi tersebut Kapolres Alor AKBP Agustinus Christmas, S.I.K langsung turun ke lokasi aksi pemblokiran itu. Kapolres Alor cukup membutuhkan waktu untuk melakukan pendekatan kepada warga agar dapat membuka blokir jalan tersebut. Kapolres didampingi Kepala Dinas PU, Melianus Atakay awalnya memberikan penjelasan kepada warga untuk membuka jalan yang diblokir itu, namun belum berhasil.
Kendati demikian Kapolres Alor dengan caranya terus membangun komunikasi dengan sejumlah warga termasuk mama-mama yang juga ikut aksi itu meminta agar jalan dapat dibuka kembali, bahkan Kapolres ketika itu mengatakan biar dirinya yang mengangkat material yang ada untuk membuka jalan.
Bersamaan dengan itu Kapolres Alor AKBP Agustinus Christmas,S.I.K langsung bergerak ke arah material batang bambu dan kayu yang dipakai untuk menutupi jalan langsung mengangkat material tersebut. Serentak sejumlah anggota Polisi dan sejumlah warga juga bergerak mengangkat material yang menutupi jalan. Akhirnya tumpukan material batang dan ranting kayu yang ada di badan jalan diatas jembatan Ruilak dibersihkan warga bersama Kapolres Alor dan anggota Polisi.
Usai pembersihan itu, arus lalu lintas dari Kota Kalabahi menuju Kecamatan ABAD dan ABAD Selatan kembali normal.
Selang tidak lama sekitar pukul 15.00 Wita atau jam 3 sore baru alat berat yang diturunkan pemerintah tiba dilokasi tersebut untuk membersihkan tumpukan material banjir.
Kapolres Alor mengatakan, masyarakat lakukan aksi ini karena mereka minta tumpukan material batu, pasir, dan kayu-kayu yang menghalangi jalannya air dibawah jembatan Ruilak agar dibersihkan menggunakan alat berat. Masyarakat kuatir apabila belum dibersihkan akan mengakibatkan jembatan rubuh tergerus material yang di bawa oleh banjir. Masyarakat juga kuatir akan terjadi luapan banjir jika material belum dibersihkan dengan alat berat.