Satpolairud Polres Alor Evakuasi Perahu Motor KM Nusantara yang Tenggelam di Pelabuhan Dulionong

Satpolairud Polres Alor Evakuasi Perahu Motor KM Nusantara yang Tenggelam di Pelabuhan Dulionong

Alor, 24 Desember 2024 – Satuan Polisi Air dan Udara (Satpolairud) Polres Alor berhasil melakukan evakuasi terhadap perahu motor KM Nusantara yang tenggelam di Pelabuhan Dulionong, Kalabahi, pada Selasa (24/12) pagi. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun kerugian materil yang dialami pemilik kapal diperkirakan mencapai Rp5.627.000.

Kejadian ini bermula pada Selasa, 24 Desember 2024, sekitar pukul 10.00 Wita, ketika pemilik perahu motor, Ruben Tonu, meminta empat anak buah kapal (ABK), yaitu Nimrot Laaul, Gerson Tonu, Absalom Laaul, dan John Apah Tonu, untuk menjaga kapal yang sedang bersandar di pelabuhan. Namun, sekitar pukul 02.00 Wita dini hari, keempat ABK tersebut tertidur dan tidak menyadari bahwa mesin Alkon (penyedot air) kapal telah mati. Akibatnya, air laut masuk dari bagian belakang kapal dan menyebabkan perahu motor tenggelam.

Rencananya, perahu motor KM Nusantara akan berangkat menuju Desa Tamakh, Kecamatan Pantar Tengah, pada pagi hari pukul 06.30 Wita, namun insiden ini menyebabkan perjalanan batal.

Setelah menerima laporan, Satpolairud Polres Alor segera bergerak ke lokasi untuk melakukan proses evakuasi. Dengan menggunakan perahu viber, perahu motor yang tenggelam berhasil ditarik dan diamankan ke kawasan Kenarilang.

Kasat Polairud Polres Alor, Iptu Kasman Sara, mengapresiasi kerja cepat timnya dalam menangani insiden ini. “Beruntung tidak ada korban jiwa. Kami akan terus meningkatkan patroli dan pengawasan di kawasan perairan untuk meminimalisir kejadian serupa di masa depan,” ungkapnya.

Satpolairud juga mengimbau kepada seluruh pemilik dan juragan kapal untuk memastikan seluruh peralatan kapal, termasuk mesin penyedot air, dalam kondisi baik sebelum berlayar atau bersandar. Kedisiplinan dan kesiagaan para ABK juga sangat penting untuk mencegah terjadinya insiden yang tidak diinginkan.

Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kesiapan dan keamanan dalam dunia pelayaran, khususnya di wilayah perairan Kabupaten Alor yang merupakan salah satu jalur laut strategis di Nusa Tenggara Timur.