Silaturahmi Dengan FKUB NTT, Kapolda NTT Berharap Kerjasama Ini Terus Dipertahankan
Kapolda NTT Irjen Pol. Drs. Lotharia Latif, S.H., M.Hum., menggelar acara silaturahmi dengan Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Provinsi NTT Ibu Dr. Teresia Geme, S.H., M.H., di Mapolda NTT, Kamis (29/4/2021) Sore.
Kegiatan yang digelar di Lobi Utama Mapolda NTT dihadiri oleh Wakapolda NTT Brigjen Pol. Drs. A. Kliment Dwikorjanto, M.Si, dan seluruh pejabat Utama Polda NTT. Sedangkan hadir mendampingi Ketua FKUB NTT, Sekretaris FKUB Bapak Yusuf Nakmofa, Ketua MUI Bapak Haji A. Makarim, Perwakilan Agama Khatolik Bapak Loginus Bone, perwakilan Agama Protestan Bapak Ibu Yeti Leyloh, perwakilan Agama Hindu Bapak Putra Kusuma dan perwakilan Agama Budha Bapak Indra Efendy, S.E., serta perwakilan Agama Islam Bapak H. Jalaludin Bethan.
Dalam sambutan Ketua FKUB Provinsi NTT menyampaikan apresiasi dan ucapkan terimakasih kepada Kapolda NTT dan jajaran yang sudah berkeliling melihat situasi pasca bencana alam ini serta memberikan bantuan kepada korban bencana alam.
Kegiatan pun dilanjutkan dengan penyerahan bantuan Polri peduli NTT secara simbolis oleh Kapolda NTT dan Wakapolda NTT kepada lima perwakilan dari masing-masing Agama.
Selanjutnya dalam sambutan, Kapolda NTT mengatakan berkat kerja sama seluruh lapisan masyarakat di NTT ini. TNI, Polri, Pemerintah Daerah, semua Tokoh-Tokoh Masyarakat dan Tokoh-Tokoh Agama kita dapat membantu, dimana bencana ini menimpa saudara-saudara kita. Dan yang paling terdampak adalah Folres Timur, Alor dan Lembata.
"Karena disana korban jiwa cukup tinggi. Di beberapa kabupaten juga demikian dan saya sudah melihat langsung dibeberapa tempat. Dan sebagai informasi Polri sampai saat ini kami masih menerima bantuan-bantuan dari seluruh rekan-rekan kita di Indonesia", ucap Kapolda NTT
Dikatakannya, sudah menyalurkan khusus hanya kepada tempat-tempat ibadah dan Tokoh Agama total beras 6,3 ton, kemudian sembako 1,228 dos, pakaian layak pakai 4 karung, makanan 6,013 paket, semen 126 sak, obat-obatan 78 dos, masker 2,900 pcs, alat kebersihan 35 pcs, kemudian ada telur, Alquran, pampers dan susu.
Lanjutnya, kita ada posko juga dan kita memang menyalurkan ini dengan cepat karena saya perintahkan staf dan Pak Karo Log mendatangkan cepat salurkan juga. Jangan disimpan karena kita khawatir mungkin busuk dan sebagainya sehingga nanti malah tidak bisa digunakan.
Untuk itu hari ini juga Polda NTT dorong kembali ada 250 paket ke FKUB, nanti mungkin silakan bisa disalurkan.
"Selama ada barang itu pasti kita salurkan. Karena itu adalah amanah yang harus memang kita berikan kepada saudara-saudara kita. Saya menyampaikan terima kasih kepada ibu ketua yang tadi menyampaikan bahwa kita anggota Polri juga banyak yang terdampak dalam kasus ini tapi kita tetap melaksanakan tugas. Di adonara ada lima rumah anggota itu habis terbawa oleh air, tapi saya melihat mereka dengan dedikasinya cukup tinggi tetap melaksanakan tugas walaupun bajunya sudah tidak ada. Dan kita sudah kirimkan baju kepada mereka", ungkapnya.
"Semoga bencana ini cepat berlalu dan Nusa Tenggara Timur bisa kembali pulih", harapnya.
Mengenai masalah Covid-19. Sebagai informasi bahwa NTT ini masih masuk di dalam program kebijakan PPKM berskala mikro. Artinya Nusa Tenggara Timur dari 25 provinsi di Indonesia yang ditetapkan PPKM itu.
"Artinya masih menjadi perhatian dari pusat dan dianggap belum bebas dari Covid-19 ada lima indikatornya yaitu positif masih tinggi, review-nya makin tinggi, tingkat kesembuhannya masih belum bagus, tingkat kematiannya juga masih agak kurang tinggi. Inilah yang menjadi penyebab NTT masih masuk dalam perhatian itu", ujarnya.
Sebagai informasi target dari pemerintah ada tiga yang saat ini sebagai prioritas. Vaksin terhadap tenaga kesehatan itu sudah 100 persen. Vaksin terhadap lansia lima persen. Dan Vaksin terhadap pelayanan publik baru 17 persen.
"Kita mendapatkan dropping dua ratus delapan puluh ribu vaksin. Yang sudah kita vaksinkan seratus tujuh puluh ribu sekian. Ya jadi baru enam puluh-delapan persen. Setiap minggu kita dievaluasi dari tingkat pusat", jelasnya.
Ia juga mengharapkan kepada para Tokoh agama agar kerjasama ini terus dipertahankan.
"Ketika ada perayaan ibadah mungkin pada saat gereja itu bisa berkoordinasi dengan kami. Ya, dengan dokter kami. Jadi bisa dengan pola kita jemput bola. Ya. Sehingga vaksin ini memang ditargetkan cepat dihabiskan karena ini juga ada kadarluasannya. Ada batas waktunya", Katanya.
Ini masih menjadi katakanlah fokus dari pekerjaan besar kita di NTT. Untuk target tenaga kesehatan sudah seratus persen. Jadi hampir semua kita sudah TNI, Polri, kita yang Polri sendiri baru 75 persen. Sisanya itu ada yang sudah penyintas, ada yang belum memenuhi syarat dan sebagainya. Tapi kita sudah tujuh puluh-lima persen.
Kemudian pada kesempatan sore ini masukan dari ibu ketua tadi memang Forum Pertemuan Kita ini adalah saling adanya tukar informasi dan saya menyampaikan terima kasih selama ini setiap persoalan di Nusa Tenggara Timur ini kita bisa selesaikan dengan baik dan kita pun berharap kalau ada hal-hal tertentu yang berkaitan dengan hal-hal yang menyangkut toleransi antar beragama, kami pasti akan juga menyampaikan kepada Bapak Ibu sekalian.
Kemarin saya dengan teman-teman Peduli pada masalah bencana ini di luar jam dinas, kami datang ke gereja. Kami Menyalurkan bantuan. Setelah itu saya ke masjid.
"Sekali lagi saya menyampaikan apresiasi terima kasih atas kerja samanya selama ini. Tadi disampaikan masalah antisipasi medsos, sekarang ada program presisi pak kapolri, ada yang namanya Virtual Polis, harapannya supaya bisa diingatkan kepada pengguna Medsos", tandasnya.
Kegiatan pun dilanjutkan dengan buka puasa bersama dengan tetap mengikuti Protokol Kesehatan.