Forkopimda dan Tokoh Masyarakat Bersinergi, Wetabua-Kampung Baru Sepakat Berdamai

Kalabahi, 17 Februari 2025 – Bertempat di Rumah Jabatan Bupati Alor, Kelurahan Kalabahi Kota, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, telah dilaksanakan mediasi perdamaian untuk menyelesaikan konflik tawuran antara pemuda Wetabua dan pemuda Kampung Baru. Mediasi yang dimulai pukul 17.40 WITA ini dipimpin oleh Penjabat (Pj.) Bupati Alor, Dr. Drs. Zeth Soni Libing, M.Si., didampingi oleh Ketua DPRD Kabupaten Alor, Paulus Brikmar, Kapolres Alor, AKBP Supriadi Rahman, S.I.K., M.M., serta Dandim 1622 Alor, Letkol Inf Amir Syarifuddin, S.H.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Asisten III Sekda Alor Marten Moubeka, Ketua Klasis Abal Pdt. Simon Petrus Amung, S.Th., Ketua MUI Kabupaten Alor Muhammad Bere, Camat Teluk Mutiara Nikodemus Alofani, S.E., Kasat Pol PP Zainal Nampira, S.Pi., PJS Dandramil 1622/Alor 01 kalabahi PELDA Demitrius kay, Lurah Nusa Kenari Bobby Kilaka, Lurah Wetabua Jitran Blegur, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta tokoh pemuda dari Kelurahan Wetabua dan Kelurahan Nusa Kenari.
Dalam sambutannya, Pj. Bupati Alor menyerukan semua pihak untuk mencari solusi damai, mengingat tawuran telah terjadi selama tiga hari berturut-turut. Ia menekankan pentingnya keterbukaan hati untuk mengakhiri konflik ini. Sementara itu, Kapolres Alor menyatakan bahwa proses hukum telah berjalan dengan penetapan tiga tersangka, dan penyidikan akan terus dilanjutkan. Dandim 1622 Alor juga mengimbau para tokoh masyarakat yang hadir untuk dapat mengarahkan pemuda di wilayahnya agar tidak melanjutkan konflik.
Ketua DPRD Kabupaten Alor menegaskan bahwa kedua kelompok pemuda merupakan bagian dari masyarakat yang sama, sehingga diharapkan pertikaian ini segera berakhir. Ketua Klasis Abal menambahkan bahwa meskipun konflik kecil sering terjadi, hal ini seharusnya menjadi bagian dari dinamika kehidupan yang mempererat persaudaraan. Ketua MUI Kabupaten Alor juga mengharapkan agar pertikaian segera diselesaikan mengingat seluruh tokoh kunci telah hadir dalam mediasi ini.
Perwakilan Pemuda Wetabua mengapresiasi langkah cepat pemerintah dan aparat keamanan dalam memfasilitasi mediasi serta menyampaikan ajakan untuk mendukung upaya perdamaian. Sementara itu, perwakilan orang tua dari Kelurahan Nusa Kenari menyampaikan terima kasih atas upaya mediasi, namun meminta agar proses hukum tetap berjalan. Selain itu, disampaikan pula berbagai pandangan dan usulan dari Lurah Nusa Kenari, Lurah Wetabua, tokoh masyarakat, serta Pj. Danramil Kota yang mengimbau agar hasil mediasi disebarluaskan kepada pemuda masing-masing wilayah untuk mencegah konflik lanjutan.
Kedua belah pihak akhirnya menyepakati perdamaian dan menandatangani berita acara perdamaian yang disaksikan oleh Pj. Bupati Alor, Ketua DPRD Kabupaten Alor, Kapolres Alor, dan Dandim 1622 Alor. Namun, pihak korban dari Kampung Baru meminta agar dilakukan BAP terhadap tujuh korban di kediaman mereka. Menanggapi permintaan tersebut, Kapolres Alor menyatakan kesanggupannya, dan penyidik Polres Alor akan melaksanakan BAP di rumah masing-masing korban, mengingat kondisi korban yang masih dalam masa pemulihan.
Dengan tercapainya kesepakatan ini, diharapkan tidak akan terjadi lagi bentrokan lanjutan antara pemuda Wetabua dan Kampung Baru. Pemerintah Kabupaten Alor bersama aparat keamanan berkomitmen untuk terus menjaga situasi kondusif di wilayah ini. Mediasi ini menjadi langkah penting dalam memulihkan harmoni dan memperkuat persatuan di antara masyarakat Alor.