GAMKI, KNPI dan GMKI Dukung Polres Alor Atasi Konflik dan Jaga Kamtibmas

Kalabahi, 18 Februari 2025 – Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) dari Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI), Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), dan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), mendatangi Polres Alor untuk berdialog dengan Kapolres Alor, AKBP Supriadi Rahman, S.I.K., M.M. Kegiatan yang berlangsung di Aula Bhara Daksa Polres Alor ini membahas situasi keamanan pasca tawuran antara pemuda Wetabua dan pemuda Kampung Baru.
Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat utama Polres Alor, di antaranya Kabag OPS AKP I Ketut Sedra, S.H., Kabag Ren Sirajudin Dusu, serta berbagai tokoh pemuda, seperti Ketua GAMKI Alor Alboyn Selly, Ketua KNPI Alor Yeremia Wabang, dan Ketua GMKI Kalabahi Ardi B. Manilehi.
Dalam dialog tersebut, Kapolres Alor menyampaikan apresiasi kepada GAMKI, KNPI, dan GMKI yang telah memberi dukungan dan masukan kepada pihak kepolisian. Ia menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, termasuk dengan meningkatkan patroli di titik-titik rawan.
Kapolres juga mengungkapkan bahwa proses hukum terhadap kasus tawuran masih berjalan. "Kami telah menetapkan tiga tersangka, dua di antaranya masih di bawah umur," ujarnya. Lebih lanjut, ia menjelaskan adanya indikasi keterlibatan pihak luar yang mengatasnamakan pemuda Kampung Baru. "Kami telah berkoordinasi dengan Camat, Lurah, dan Kepala Desa untuk mengontrol dan mengecek warga dari luar yang mencoba memperkeruh situasi," jelasnya.
Meskipun mengakui keterbatasan personil, Kapolres menegaskan hal tersebut tidak menghambat kinerja kepolisian. "Kami telah menjalin kerja sama dengan Pemerintah Daerah dan Kodim 1622/Alor untuk pengamanan pada titik-titik rawan." Ia juga menyoroti peran media sosial dalam penyebaran informasi di Kabupaten Alor. "Kami telah mengidentifikasi dan memanggil beberapa pemilik akun yang menyebarkan konten provokatif untuk melakukan klarifikasi," tambahnya.
Sekretaris GAMKI dalam kesempatan tersebut menekankan pentingnya antisipasi aspek sosial politik dalam penanganan konflik ini. "Kami meminta Polres Alor untuk mewaspadai oknum-oknum yang dapat mengambil kesempatan memperkeruh keadaan, mengingat kejadian ini bisa menjadi sinyal politik bagi masyarakat Kabupaten Alor," ujarnya. Ia juga menyoroti pentingnya sinergitas antara Kodim 1622/Alor dan Kepolisian Alor menjelang bulan suci Ramadan.
Sementara itu, Sekretaris GMKI, Agustina Wecana, menyampaikan bahwa dampak konflik ini telah menyebabkan penutupan beberapa sekolah dan munculnya informasi provokatif yang tidak sesuai fakta. "Kami tidak berpihak kepada siapapun karena ini merupakan tanggung jawab bersama masyarakat Alor," tegasnya.
Ketua GMKI Kalabahi, Ardi B. Manilehi, mengucapkan terima kasih atas kesediaan Kapolres Alor menerima kunjungan mereka. Ia mengapresiasi langkah-langkah yang telah diambil kepolisian, namun juga menyayangkan adanya isu miring tentang keberpihakan polisi terhadap salah satu kampung. "Melihat keterbatasan personil Polres Alor, kami mendorong penguatan kerja sama dan koordinasi antar unsur terkait dalam menjaga keamanan Kabupaten Alor," tambahnya.
Ketua KNPI Alor, Yeremia Wabang, bersama jajarannya menekankan bahwa konflik ini hanyalah salah satu dari berbagai permasalahan yang telah berhasil ditangani dengan baik. Mereka menyoroti pentingnya penempatan Babinkamtibmas di setiap desa dan perlunya pengamanan ekstra menjelang acara hajatan Bupati. "Kami siap bekerja sama menjaga keamanan Kota Kalabahi agar masyarakat dapat beraktivitas dengan tenang," katanya.
Menutup pertemuan tersebut, Kabag OPS Polres Alor, AKP I Ketut Sedra, S.H., menegaskan bahwa semua tindakan kepolisian telah sesuai dengan prosedur. "Kami akan terus berupaya menciptakan situasi yang aman, dan kami berharap peran aktif masyarakat dalam memberikan informasi yang dapat mencegah potensi konflik," ungkapnya.
Dialog ini diakhiri dengan komitmen bersama untuk menjaga keamanan dan ketertiban di Kabupaten Alor, serta mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang.