Kapolres Alor Gelar Jumat Curhat di Desa Motongbang, Warga Sampaikan Aspirasi soal Keamanan dan Permasalahan Kenakalan Remaja 

Kapolres Alor Gelar Jumat Curhat di Desa Motongbang, Warga Sampaikan Aspirasi soal Keamanan dan Permasalahan Kenakalan Remaja 

Kalabahi – Polres Alor kembali menggelar program Jumat Curhat sebagai sarana dialog antara aparat kepolisian dan masyarakat. Kegiatan yang dipimpin Kapolres Alor AKBP Nur Azhari, SH itu berlangsung di Desa Motongbang, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, pada Jumat (3/10/2025) pukul 15.50 WITA, bertempat di rumah Rustam Oang. Mengangkat tema “Menuju Indonesia Emas: Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan”, kegiatan ini dihadiri jajaran pejabat utama Polres Alor, pemerintah desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, hingga perwakilan tokoh perempuan.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Motongbang Pahlawan Hasan, A.Md menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Jumat Curhat. Ia menekankan pentingnya kehadiran polisi di tengah masyarakat sebagai pelindung, bukan untuk menakut-nakuti. Ia juga menyinggung rencana pembangunan pos kamling yang akan dibahas bersama RT, RW, dan pemuda dalam musyawarah desa.

Kapolres Alor AKBP Nur Azhari menegaskan, Jumat Curhat merupakan agenda rutin Polres Alor untuk mendengar langsung keluhan warga. “Kami hadir di sini karena cinta terhadap daerah ini. Kami tidak ingin konflik terus terjadi, apalagi melibatkan kampung. Karena itu kami membuka ruang dialog untuk mencari solusi bersama,” ujarnya. Ia juga menyebut Polres Alor rutin melaksanakan Minggu Kasih sebagai forum serupa bersama masyarakat.

Dalam sesi dialog, warga menyampaikan sejumlah aspirasi. Sudirman Halu mengeluhkan anak muda yang sering mabuk di jalan dan berharap ada patroli rutin. Ketua RW 004 Ojo Duka menyoroti potensi tawuran akibat provokasi akun palsu di media sosial. Tokoh pemuda Histin Mukin mendorong adanya kegiatan positif bagi generasi muda serta peluang bagi putra-putri daerah menjadi anggota Polri. Tokoh pemuda Andi Kustiawan Ratu menekankan pentingnya netralitas polisi dalam menangani konflik. Sementara itu, Abdurrahman Masang mengingatkan orang tua untuk mengawasi anak-anaknya yang masih berusia belasan tahun. Perwakilan pemuda Yeri Weni bahkan menyampaikan kekecewaan karena laporan kasus tawuran sebelumnya dinilai belum ditindaklanjuti.

Menanggapi hal tersebut, Kapolres Alor mengakui keterbatasan jumlah personel menjadi tantangan, mengingat luasnya wilayah Kabupaten Alor. Ia mengajak masyarakat berperan aktif menjaga keamanan dengan menghidupkan kembali linmas dan pos kamling. Terkait akun palsu, Kapolres menegaskan pihaknya akan menelusuri dan menindaklanjuti. “Polisi tidak pernah memihak. Semua proses hukum kami jalankan sesuai aturan. Tidak ada rekayasa, tidak ada tebang pilih. Pekerjaan ini saya anggap ibadah,” tegasnya.

Kasat Reskrim IPTU Anselmus Leza menambahkan, pihaknya bekerja berdasarkan KUHP dengan enam laporan polisi yang tengah ditangani terkait peristiwa di Desa Motongbang, mayoritas melibatkan pelaku di bawah umur. Sementara itu, Wakapolres Alor Kompol Jeri Samzon Puling 
mengingatkan pentingnya peran orang tua mengawasi anak, terutama di malam hari, karena tawuran kerap dipicu anak usia SMP dan SMA ditambah pengaruh minuman keras. Ia juga menegaskan perlunya mengaktifkan kembali pos kamling sebagai langkah pencegahan.

Kegiatan Jumat Curhat di Desa Motongbang berlangsung terbuka dan dialogis, dengan suasana penuh keakraban antara warga dan aparat kepolisian. Melalui forum ini, diharapkan sinergi antara masyarakat dan Polres Alor semakin erat sehingga tercipta kamtibmas yang kondusif dan mendukung pembangunan menuju Indonesia Emas yang inklusif dan berkelanjutan. Antusias warga terus berdatangan dan pada saat adzan magrib peserta melaksanakan shalat maghrib selanjutnya kegiatan dialog dilanjutkan sampai menjelang adzan shalat isa, diakhir dialog dilanjutkan dengan poto bersama dengan penuh keakraban.